Jelajahi Pesona Alam dan Budaya yang Tersembunyi di Samalantan, Bengkayang
Sebagai seorang pemandu wisata lokal, saya telah berkeliling Indonesia untuk mengungkap keindahan tersembunyi yang ditawarkan negeri ini. Salah satu permata yang belum terjamah itu adalah Samalantan, sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang memancarkan pesona alam dan budaya yang tak tertandingi.
Samalantan memiliki sejarah yang kaya, dulunya merupakan pusat perdagangan pada masa Kesultanan Sambas. Lokasinya yang strategis di persimpangan Sungai Sambas dan Sungai Selimbau menjadikannya pelabuhan yang ramai. Bentang alamnya yang spektakuler, dengan perbukitan hijau yang bergulung-gulung, sungai yang berkelok-kelok, dan hutan hujan yang rimbun, menambah daya tariknya. Apakah Anda mencari pelarian yang menenangkan atau petualangan yang menggembirakan, Samalantan menawarkan pengalaman unik yang pasti akan memikat jiwa Anda.
Tempat Rekomendasi di Samalantan, Bengkayang
Samalantan adalah rumah bagi berbagai tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Beberapa yang paling direkomendasikan meliputi:
- Goa Maria Samalantan: Tempat ziarah Katolik yang terkenal dengan patung Bunda Maria yang diukir di atas batu.
- Air Terjun Sejuah: Air terjun yang cantik dengan ketinggian sekitar 50 meter, dikelilingi oleh hutan hujan yang subur.
- Bukit Jamur: Formasi batuan unik yang menyerupai jamur, menawarkan pemandangan yang memukau dari atas.
Wisata yang Wajib Dikunjungi di Samalantan, Bengkayang
Selain rekomendasi di atas, berikut adalah daftar 5-10 tempat wisata yang harus dikunjungi di Samalantan, Bengkayang:
Nama Tempat Wisata | Tiket Masuk | Jam Buka | Estimasi Biaya | Rute Perjalanan |
---|---|---|---|---|
Goa Maria Samalantan | Rp 5.000 | Setiap hari | Rp 20.000 – Rp 50.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Samalantan menuju Samalantan. |
Air Terjun Sejuah | Rp 10.000 | Setiap hari | Rp 30.000 – Rp 100.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Samalantan menuju Air Terjun Sejuah. |
Bukit Jamur | Gratis | Setiap hari | Rp 10.000 – Rp 30.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Samalantan menuju Bukit Jamur. |
Danau Sambas | Rp 5.000 | Setiap hari | Rp 15.000 – Rp 40.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Sambas menuju Danau Sambas. |
Pantai Batu Payung | Gratis | Setiap hari | Rp 10.000 – Rp 30.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Sambas menuju Pantai Batu Payung. |
Hutan Kerangas Meliau | Gratis | Setiap hari | Rp 10.000 – Rp 30.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Sanggau menuju Hutan Kerangas Meliau. |
Sungai Sambas | Gratis | Setiap hari | Rp 10.000 – Rp 30.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Sambas menuju Sungai Sambas. |
Rumah Adat Melayu | Gratis | Setiap hari | Rp 10.000 – Rp 30.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Samalantan menuju Rumah Adat Melayu. |
Masjid Jami’ Bengkayang | Gratis | Setiap hari | Rp 0 – Rp 10.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Sudirman menuju Masjid Jami’ Bengkayang. |
Keraton Sambas | Rp 5.000 | Setiap hari | Rp 20.000 – Rp 50.000 | Dari pusat kota Bengkayang, ambil Jalan Sambas menuju Keraton Sambas. |
Informasi Tambahan dan Tips
- Samalantan paling baik dikunjungi selama musim kemarau (Mei hingga September) saat cuaca cerah dan suhu menyenangkan.
- Bawa perlengkapan hiking yang memadai jika berencana menjelajahi hutan hujan atau air terjun.
- Hormati adat dan budaya setempat saat berkunjung ke tempat-tempat wisata keagamaan.
- Cicipi makanan lokal seperti ambuyat, sayur asam, dan pisang goreng.
- Berinteraksilah dengan penduduk setempat untuk mendapatkan wawasan tentang kehidupan di Samalantan.
Penutup
Samalantan, Bengkayang, menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mencari liburan yang menggabungkan keindahan alam, budaya yang kaya, dan keramahan masyarakat setempat. Jelajahi permata tersembunyi ini, ciptakan kenangan indah, dan sebarkan keindahannya dengan membagikan artikel ini.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Bagaimana cara menuju Samalantan?
Anda dapat mencapai Samalantan melalui penerbangan ke Bandara Supadio (PNK) di Pontianak dan kemudian melanjutkan perjalanan darat menggunakan bus atau mobil sewaan. - Apakah ada akomodasi yang tersedia di Samalantan?
Ya, ada beberapa wisma dan hotel di Samalantan yang menawarkan berbagai pilihan akomodasi. - Apa bahasa yang digunakan di Samalantan?
Bahasa yang paling umum digunakan di Samalantan adalah bahasa Melayu dan bahasa Dayak. - Apakah ada tempat ibadah di Samalantan?
Ya, ada beberapa masjid, gereja, dan klenteng di Samalantan. - Apa saja makanan khas Samalantan?
Beberapa makanan khas Samalantan antara lain ambuyat, sayur asam, pisang goreng, dan bubur pedas.